Wapres Ingatkan Dunia Tolak Diskriminasi terhadap Sawit

WAKIL Presiden Jusuf Kalla mengajak dunia internasional untuk melawan diskriminasi terhadap kelapa sawit dan komoditas perdagangan internasional lainnya. Diskriminasi yang menghambat pencapaian target pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) harus dilawan. Hal tersebut disampaikan Wapres di hadapan peserta Konferensi Forum Kerja Sama Internasional Prakarsa Sabuk Jalan (BRF) II di Beijing, Sabtu, (27/4/2019).
myimage
logo-bpdp300.png

INOVASI PRODUK DARI BATANG SAWIT HASIL PEREMAJAAN

Selain menghasilkan minyak sawit berupa minyak sawit mentah (CPO) dan minyak inti sawit (PKO), industri sawit juga menghasilkan limbah dalam bentuk biomassa dengan jumlah yang sangat melimpah dan beragam baik dari kebun maupun pabrik. Biomassa yang berasal dari kebun yaitu batang dan pelepah sawit,
myimage
logo-bpdp300.png

Surfaktan Perkuat Hilirisasi Sawit

KELAPA sawit dikenal sebagai komoditas yang mampu menghasilkan banyak produk turunan. Salah satu produk turunan minyak sawit yang kini terus dikembangkan adalah Surface Active Agent (Surfaktan) yang berguna untuk industri pertambangan, industri detergen dan lain-lain.
myimage
logo-bpdp300.png

Diskriminasi Sawit Ancam Pekerja dan Petani

KEBIJAKAN Uni Eropa yang mendiskriminasi sawit telah membuat resah pekerja dan petani di sektor kelapa sawit. Pasalnya, jika Uni Eropa melarang penggunaan biofuel berbasis sawit karena dianggap berkontribusi pada deforestasi, maka jutaan pekerja dan petani sawit akan terkena dampaknya dan bukan tidak mungkin akan kehilangan sumber penghidupan. Hal tersebut terungkap dalam diskusi Forum Jurnalis Sawit (FJS) bertema \`Membedah Peranan dan Kepatuhan Industri Sawit di Sektor Tenaga Kerja\` yang berlangsunf di Koffee Konco, Epiwalk Jakarta, Selasa (23/4/2019).
myimage
logo-bpdp300.png

ASEAN Siap Ambil Tindakan terkait Diskriminasi Sawit oleh Uni Eropa

INDONESIA bersama sejumlah negara di ASEAN menyiapkan sikap bersama untuk merespons kebijakan proteksionisme Uni Eropa yang dianggap diskriminatif terhadap produk asal Asia Tenggara, khususnya kelapa sawit. Tindakan bersama dilakukan karena perlakuan diskriminatif oleh Uni Eropa juga dialami negara ASEAN lain, yakni Myamnar dan Kamboja terhadap komoditas beras. Di sela-sela pertemuan 25th Asean Economic Minister\'s Retreat (AEM Retreat) di Phuket, Thailand, Senin (22/4/2019), Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyampaikan bahwa ASEAN sepakat menggalang kekuatan dan melakukan dua langkah utama untuk menghadapi kebijakan proteksionisme itu. Pertama, negara di Asean sepakat untuk memberkan instruksi kepada perwakilannya di Jenewa, Swiss, untuk mengeluarkan pernyataan keras kepada Uni Eropa atas nama kebersamaan ASEAN. Kedua, negara di ASEAN sepakat untuk menyusun sikap bersama yang pada intinya menentang setiap langkah atau kebijakan perdagangan yang bersifat diskriminatif, baik dalam bentuk tariff barrier maupun non tarif barrier. Bila kondisi ini terus berlanjut, ASEAN juga tak segan untuk melakukan hal yang serupa kepada Uni Eropa. "Kita tidak suka dengan trade war, tetapi kalau Uni Eropa selalu melakukan hal seperti ini, maka pada dasarnya kita bisa sampaikan kepada dunia bahwa Uni Eropa yang memulai trade war ini.
myimage
logo-bpdp300.png

Dubes RI Tegaskan Pentingnya Sawit kepada Parlemen Belanda

DUTA Besar RI untuk Kerajaan Belanda I Gusti A. Wesaka Puja meminta perlakuan yang adil bagi kelapa sawit di Eropa, menyusul akan diterapkannya kebijakan Renewable Energy Directive (RED) II di Eropa yang melarang penggunaan biofuel berbasis sawit.
myimage
logo-bpdp300.png

BPDPKS Gelar Pembekalan Journalist Fellowship Program Gelombang I

BADAN Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Kementerian Keuangan memulai penyelenggaran Journalist Fellowship Program Gelombang I yang ditandai dengan kegiatan pembekalan di Jakarta, Senin 15 April 2019.
myimage
logo-bpdp300.png
Subscribe to Berita