DIREKTUR Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Dono Boestami berpendapat agar pemerintah dan kalangan dunia usaha segera menyiapkan langkah-langkah untuk membawa masalah diskriminasi terhadap kelapa sawit oleh Uni Eropa ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Persiapan ke WTO perlu dilakukan sambil tetap melakukan upaya diplomasi.
Menurutnya, persiapan perlu dilakukan sejak dini agar tidak terlambat, mengingat Indonesia hanya mempunyai dua bulan untuk melakukan diplomasi sebelum Uni Eropa mengesahkan delegated act sebagai aturan pelaksanaan kebijakan Renewable Energy Directive (RED II).
"Jadi sejak awal ini persiapan sudah dijalankan, mulai menentukan siapa yang akan mewakili kita di sana apakah ada lawyer yang akan ditunjuk oleh pemerintah begitupun juga oleh pengusaha.
myimage
logo-bpdp300.png