Di tengah kondisi ekonomi global yang belum sepenuhnya stabil, ditambah beragam hambatan aturan dagang sejumlah negara, tak membuat pamor kelapa sawit sebagai komoditas andalan untuk devisa negara meredup.
Menurut Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono, prospek bisnis ini masih sangat menjanjikan, tak lain karena kontribusi ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya masih besar. Itu belum termasuk ke pasar non tradisional di luar Eropa yang masih sangat terbuka lebar, mengingat kawasan seperti Timur Tengah dan Asia Selatan belum tergarap optimal.
Kabar baik lainnya, program biodiesel B20 yang berlaku sejak September tahun lalu juga telah membuat permintaan dalam negeri naik signifikan.