Program Pangan dan Hilirisasi

Meningkatkan nilai tambah produk sawit melalui pendanaan riset, pengembangan infrastruktur, dan kemitraan industri. Program ini bertujuan untuk memperkuat industri kelapa sawit nasional, memastikan ketahanan pangan melalui produksi minyak goreng domestik, serta meningkatkan daya saing produk hilir sawit di pasar global. Dengan adanya program ini, diharapkan Indonesia tidak hanya menjadi eksportir minyak sawit mentah, tetapi juga pusat industri berbasis sawit yang berkelanjutan dan inovatif.

Array

Landasan Hukum

Program ini didasarkan pada beberapa regulasi utama, antara lain:

  1. Peraturan Presiden Nomor 132 Tahun 2024 – Mengatur bahwa dana BPDPKS dapat digunakan untuk mendukung hilirisasi industri perkebunan dan pemenuhan kebutuhan pangan nasional.
  2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK.05/2018 – Menetapkan mekanisme penggunaan dana BPDPKS untuk program pangan dan hilirisasi industri kelapa sawit.
  3. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 13 Tahun 2019 – Menyusun strategi pengembangan industri hilir berbasis kelapa sawit guna meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk nasional.

Tujuan Program

Program ini dirancang untuk:

  • Meningkatkan Ketahanan Pangan Nasional: Mengoptimalkan pemanfaatan minyak sawit untuk kebutuhan pangan dalam negeri, termasuk minyak goreng dan lemak nabati.
  • Mendukung Diversifikasi Produk Hilir: Mendorong pengembangan produk turunan sawit seperti oleokimia, farmasi, kosmetik, dan bahan baku industri lainnya.
  • Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Industri: Mengembangkan rantai nilai industri sawit agar tidak hanya bergantung pada ekspor minyak mentah (CPO), tetapi juga produk olahan yang lebih bernilai tinggi.

Ruang Lingkup Program

Program Pangan dan Hilirisasi mencakup beberapa aspek utama, yaitu:

  1. Pengembangan Industri Pangan Berbasis Sawit
    • Mendukung produksi dan distribusi minyak goreng sawit untuk kebutuhan domestik.
    • Mendorong riset dan inovasi dalam pemanfaatan lemak nabati untuk industri makanan dan minuman.
  2. Penguatan Hilirisasi Produk Sawit
    • Fasilitasi pengembangan industri oleokimia untuk produk farmasi, kosmetik, dan bahan pembersih.
    • Meningkatkan investasi dalam industri bioenergi berbasis sawit, seperti biohidrokarbon dan bioavtur.
  3. Riset dan Inovasi Teknologi
    • Pengembangan teknologi pemrosesan produk turunan sawit agar lebih efisien dan berkelanjutan.
    • Studi mengenai potensi penggunaan sawit dalam industri baru, termasuk plastik biodegradable dan pelumas nabati.
  4. Dukungan Infrastruktur dan Kemitraan Industri
    • Penguatan kerja sama antara pelaku usaha hulu (petani) dan hilir (industri) untuk meningkatkan efisiensi rantai pasok.
    • Pembangunan dan modernisasi fasilitas pengolahan sawit untuk mempercepat hilirisasi industri.

RELATED POSTS